[Review Buku] Lupus Reborn: Tangkaplah Daku, Kau Kujitak!

Penulis: Hilman Hariwijaya
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah: 400hal
Cetakan: I, Mei 2013
ISBN: 978-979-22-9641-9
Jika mendengar kata Lupus, apa yang kamu pikirkan? Penyakit? Benar. Tapi untuk masalah ini, itu salah. Tak ada kaintannya sama sekali.

Tapi, untuk kamu yang lahir di tahun 90an pasti tak asing dengan nama Lupus. Bukan, bukan karena di tahun itu banyak orang terkena penyakit lupus. Salah besar itu.

Jadi Lupus sesungguhnya adalah murid SMA Merah Putih yang di tahun 90-an booming banget. Gayanya yang terkenal suka makan permen karet, memakai tas selempang, dan jambulnya yang bersaing dengan jambul khatulistiwanya Syarini.

Jujur, waktu lupus lagi nge-hits saya belum lahir. Mungkin saya masih berupa zigot, atau bahkan masih berupa angan-angan ayah ibu saya. Tapi mendengar kabar burung, nggak tahu burungnya siapa, dia itu sangat terkenal.



Buku ini; Tangkaplah Daku, Kau Kujitak, di tulis oleh Hilman Hariwijaya. Sebelumnya, kira-kira tahun 90an, buku ini terbit berseri-seri. Seperti, Tangkaplah Daku, Kau Kujitak, Cinta Olimpiade, Makhluk Manis Dalam Bis, Tragedi Sinemata dan Topi-Topi Centil. Dan dalam buku ini, kelima seri tersebut dijadikan satu buku. Yang judulnya diambil dari salah satu seri. Dan inilah yang menimbulkan istilah Lupus Reborn. Lupus terlahir kembali menjadi seseorang yang baru.

Buku komedi biasanya terlalu memaksa di membuat kita tertawa. Terkesan absurd. Mengada-ada. Tapi, buku ini, menurut saya masih dalam batas kewajaran. Atau,  mungkin karena para 'manusia' dalam buku ini benar-benar ada, nyata. Anda tahu, sebenarnya  Lupus, Gusur, Boim, Lulu, dan lain-lain benar adanya.
Ini adalah gambar yang saya ambil dari salah satu tokoh dalam novel ini. Saya mengambilnya dari akun twitter @Fifi_alone Saya tak tahu pasti mana lupus, boim, dan lain-lain. Tapi, jika kamu ingin tahu. Silahkan bertanya pada mereka sendiri. Berikut beberapa akun twitter mereka yang saya tahu:

-Lupus, @LupusTwit
-Boim, @Boimlebon
-Gusur, @GusurTwit
-Lulu, @LuluTwit
-Fifi Alone, @Fifi_alone
-Nyit-nyit, @NyitnyitTwit
(Jika ada kesalahan penulisan akun, mohon maaf.)

Tunggu, bukankah buku-buku seri Lupus terbit di tahun 90-an? Pasti lelucon atau guyonannya terkesan jadul. Dan mungkin jika dibawakan pada zaman sekarang pasti akan terkesan garing.
Kamu salah. Buku ini tak hanya tinggal 'copas'. Hilman me-rewrite-nya. Kenapa harus ditulis ulang? Ya soalnya lupus itu kan mencerminkan potret remaja pada zamannya, jadi ada jargon yang sekarang jadi jadul dan old school banget, kata Bung Hilman Hariwijaya.

Penggambaran bahwa buku ini telah menggunakan 'tampilan' baru adalah disebutnya beberapa artis yang jaman dulu belum ada. Dan yang paling menonjol adalah cara berkomunikasinya. Di tahun 90-an untuk saling bertukar informasi masih  menggunakan media surat-menyurat. Di buku ini berbeda. Hilman, sang penulis, menggantinya dengan media sosial yang kini banyak penggunanya. Sebut saja BBM(Blackberry Messenger), Twitter dan Facebook.

Membaca  buku ini, akan membuat kita menupakan masalah duniawi sejenak. Mulai pekerjaan yang menumpuk, utang yang tak kunjung lunas atau bahkan pacar yang tak pernah singgah di hati. Dengan ini saya ucapkan, selamat menyelami dunia Lupus yang gokil!

Oya, tips untuk kalian yang akan membaca buku ini. Jangan baca buku ini di tengah jalan raya. Bahaya.

Komentar

Postingan Populer