[Review Buku] Juru Bicara
Judul:
Juru Bicara
Penulis
: Pandji Pragiwaksono
Penerbit
: Bentang Pustaka
Tebal
:182 halaman
ISBN
: 978-602-291-281-1
“Saya selalu punya prinsip: mencoba memahami sebelum membenci. Setelah saya pahami, tebak apa yang terjadi? Saya tidak lagi membenci.”
Kita
semua pernah resah tentang apa yang terjadi di sekeliling kita, politik, uang,
kehormatan dan lain-lain, menganggap semuanya tidak berjalan semestinya dan
kita selalu menginginkan dan menuntut suatu perubahan. Suatu yang membuatnya
lebih baik. Akan tetapi, harapan itu hanya berkutat dalam pikiran kita saja. Kita
tahu mana yang salah, tapi merasa takut untuk mengungkap dan membenarkannya. Dan
di buku inilah Pandji bertindak sebagai juru bicara.
Banyak
hal-hal sensitif, yang banyak orang hindari untuk menghindari kerusuhan, tapi
dalam buku ini ia berani sampaikan dengan jujur dan ringan, tanpa membuat
pusing kepala kita. Kenapa ia begitu berani? Karena ia punya fakta dan rentetan
bukti yang kuat untuk mendukung argumennya.
Pandji
membicarakan politik, perilaku sosial, agama, pendidikan, tentang berkarya, stand-up comedy dan beberapa pengalaman
remeh temeh yang ternyata mengandung pesan untuk kita. Seperti gado-gado,
semuanya lengkap tersaji dalam satu buku. Dan dikemas dengan santai dan
menyentil di beberapa tempat.
Meskipun
rasanya ia sudah berkali-kali membahas tema-tema yang serupa, rasanya selalu
ada yang baru. Selalu ada yang bisa dipetik dan kita pahami.
Satu
hal yang bisa saya pastikan, bahwa sebenarnya yang ingin ia sampaikan adalah
mengajak kita untuk berpikir dan belajar. Dan tutup mata mengenai hal buruk
yang terjadi di sekeliling kita adalah tindakan yang salah. Kita harus berubah.
Kita harus bersuara.
“Saya takut disebut bodoh kalau saya mencoba sesuatu, dan hasilnya salah atau gagal.”
Meskipun
begitu, saya merasa ada beberapa yang tidak terlalu penting dalam buku ini. Saya
tahu kalau buku ini adalah himpunan tulisan pilihan dari blognya, yang mana
seperti catatan hariannya. Jadi, ya jangan terkejut ketika membaca buku ini
kalian akan menjumpai ungkapan-ungkapan yang cukup lebay dan membuat sampeyan
berpikir, “Apaan sih..”
Itu
pendapat saya dan bisa jadi berbeda dengan punya sampeyan.
It’s
worth to read, guys.
Komentar
Posting Komentar